Banyak warga Indonesia yakin bila nasi putih dingin mempunyai isi gula lebih rendah dibanding nasi panas serta lebih nyaman disantap penderita diabet.
suatu riset yang diterbitkan di harian Nature mengatakan komsumsi nasi dingin yang dipanaskan dibanding nasi yang baru matang bisa memperlambat peningkatan gula darah pada penderita diabet.
Riset tersebut dicoba terhadap 32 penderita yang menderita diabet jenis 1. Separuh dari mereka dimohon komsumsi nasi yang baru matang, sebaliknya sisanya komsumsi nasi yang telah ditaruh sepanjang 24 jam di kulkas saat sebelum dipanaskan kembali serta disajikan.
Periset menciptakan kelompok yang komsumsi nasi yang lebih dahulu didinginkan mempunyai kandungan gula darah yang lebih normal serta tidak hadapi peningkatan yang signifikan dibandingkan kelompok yang komsumsi nasi baru matang.
Hasil riset merumuskan karbohidrat yang telah didinginkan, semacam nasi, bisa menolong mengatur kandungan gula darah berkat isi pati resisten. Pati resisten merupakan pati yang tidak dapat di cerna seluruhnya oleh badan. Walhasil, pati resisten bisa menolong menyeimbangkan proses penyerapan karbohidrat lain serta mengatur kandungan gula darah, sama halnya semacam serat.
Dilansir dari web Diabet UK, glukosa dari santapan pati yang dimasak, semacam nasi putih, kentang, serta pasta, cenderung lebih kilat diserap oleh badan. Perihal ini menyebabkan kandungan gula darah bertambah dengan kilat.
Tetapi kala santapan tersebut didinginkan terlebih dulu, santapan tersebut hendak mempunyai lebih banyak pati resisten. Walhasil, nasi, pasta, ataupun kentang yang telah didinginkan jadi lebih tidak gampang di cerna oleh badan, sehingga tidak menimbulkan peningkatan gula darah yang pesat.
Dari hasil riset tersebut, ilmuwan merumuskan santapan yang sudah didinginkan setelah itu dihangatkan kembali bisa tingkatkan jumlah pati resisten. Karenanya, komsumsi santapan dingin yang dipanaskan bisa membagikan akibat yang lebih besar dalam mengendalikan kandungan gula darah.
Kesimpulan Diabet
Dalam perdebatan apakah nasi dingin lebih aman bagi penderita diabetes, klaim tersebut cenderung lebih ke arah mitos daripada fakta. Penting bagi penderita diabetes untuk konsisten mengelola pola makan mereka secara keseluruhan dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kebutuhan individu. Sehingga, daripada terjebak dalam klaim yang belum terbukti, lebih baik fokus pada strategi manajemen diabetes yang terbukti efektif.